Bone – Harga ayam potong per ekornya di pasaran Kabupaten Bone terhitung sejak tanggal 1 – 3 Mei hari ini semakin mahal yakni capai Rp150 ribu per ekornya.

Selain mahal, ayam potong juga langka di pasaran kabupaten Bone. Dari penelusuran Rakyat News di lapangan Selasa pagi (3/5), beberapa penjual ayam di pasar sentral Palakka Bone rata-rata tak menjual ayam potong dan terpajang beberapa ekor ayam kampung dan ayam broiler saja.

Baca Juga : Kementan Gelar Pasar Tani Murah untuk Masyarakat Ternate

Menurut salah satu penjual ayam potong di pasar sentral Bone, Hasan menjelaskan, jika tiga hari jelang hari lebaran harga ayam mulai melonjak naik dan H-1 lebaran harga ayam mulai tembus Rp90 ribu per ekornya.

Semakin susahnya mendapatkan ayam saat ini juga telah memicu kenaikan ayam potong yang cukup tinggi.

“Seperti untuk hari ini kami baru bisa lepas ayam per ekornya hingga Rp 150 ribu yang paling besarnya dan yang terkecil Rp 120 ribu,” ungkapnya.

Hasan bahkan kaget dan tak mengetahui ayam potong tersebut tiba- tiba saja langkah dan berkurang juga mahal. Produsen ayam pun mematok harga yang cukup tinggi sehingga beberapa penjual terpaksa juga harus membelinya karena alasan persiapan stock lebaran.

Hal senada juga disampaikan Dg. Parani yang mengaku baru kali ini merasakan kenaikan ayam yang cukup tinggi selama dirinya menjual ayam di pasaran sentral Bone.

“Biasanya kalau naik paling tinggi Rp10 -15ribu tapi tahun jelang lebaran kenaikan betul-betul tinggi hingga dua kali lipat lebih pak,” ungkapnya.

Mungkin karena susahnya dapatkan ayam potong saat ini juga mempengaruhi kenaikan harga ayam potong di pasaran kabupaten Bone yang juga memicu kenaikan yang begitu besar yakni capai hingga Rp150 ribu per ekornya.

Jumrah, salah seorang pencari dan pembeli ayam potong yang sempat ditemui di pasar sentral Bone, Selasa (3/5) menguraikan jika sebelumnya harga ayam potong saat ini menyaingi harga ayam kampung yang mencapai Rp150 ribu per ekornya.

“Harga ayam potong saat ini cukup mendekati harga ayam kampung, hanya selisih Rp20 ribu. Jika ayam kampung  di pasar saat ini dijual dengan harga Rp 170 ribu per ekornya,” ungkapnya.

Jumrah juga menjelaskan, jika awalnya hanya akan membeli ayam potong karena selama ini terbilang murah dibanding harga ayam kampung. Namun, saat ini lebih memilih mencari ayam kampung yang harganya tidak jauh beda dengan ayam potong.

“Mending beli ayam kampung dibanding ayam potong harganya juga hampir sama  dan dagingnya pun lebih enak dibanding ayam potong,” pungkasnya.

Kenaikan harga ayam ini tidak hanya terjadi di Pasar Sentral Bone, melainkan juga terjadi di Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Bone lainnya seperti pasar Kecamatan Awangpone, Dua Boccoe dan beberapa pasar kecamatan lainnya pun mengalami kenaikan harga ayam potong yang cukup tinggi.

(SUBAER)